SOFSKILL
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
DAN SOSIAL
NAMA : DESY RAHMAWATI
NPM :
12214803
KELAS : 1EA37
JURUSAN : MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2014/2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang …………………………. 4
1.2 tujuan penulisan ………………………….4
1.3 manfaat penulisan ……………………….....5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia sebagai
Makhluk Individu dan Makhluk Sosial..............................5
2.2 Interaksi Sosial ,unsur-unsur
social dan faktor-faktor manusia berinteraksi......................7
2.3 Dilema antara Kepentingan Individu dan
Kepentingan Sosial.................................9
BAB III PENUTUP
3.1 contoh kasus …………..9
3.1 kesimpulan …………….. 10
3.2 saran …………………….10
DAFTAR PUSTAKA ………….. 11
KATA PENGANTAR
Puji
beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat, hidayahnya, penulis telasmampu menyelesaiakan sebuah makalah yang
berjudul Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah ilmu budaya dasar.
Sebagai
makhluk individu manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan
sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial yang membentuk
suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu.
Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua hal tersebut secara
seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya masing-masing
tersebut. Untuk itu, perlu kiranya penulis menulis sebuah makalah yang
mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah inibukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca.
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk pribadi dan juga makhluk
sosial. jika manusia dipandang sebagai makhluk individu, maka paham
individualisme beranggapan bahwa manusia semata-mata hanya makhluk pribadi
dengan mengesampingkan kodratnya sebagai makhluk sosial. Sebaliknya, sosialisme
menyatakan sebagai makhluk sosial. sebagai makhluk sosial, maka manusia akan
berinteraksi dengan manusia lain dalam wujud interaksi sosial.
Menurut Hermanto dan Winarno pada buku Ilmu Sosial Budaya
Dasar, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial.
Oleh
karena itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama-sama. Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak aakn
menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam
ini baru akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok manusia saling bekerja
sama, saling berbicara untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan
persaingan, pertikaian, dan lain sebagainya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dibuatnya tugas makalah ini
adalah untuk :
a. Memberikan
penjelasan tentang pengertian dan konsep manusia
b.
Menjelaskan peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial
c.
Memberikan contoh interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat
1.3 MANFAAT
Penulisan
makalah dengan judul “Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial” ini
diharapankan dapat memberikan penjelasan tentang pengertian manusia dan peran
manusia sebagai individu dan masyarakat.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 A) HAKIKAT MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK HIDUP
Kata Individu artinya tidak terbagi, atau suatu
kesatuan. Individu berasal dari bahasa latin kata individium (tidak terbagi)
dan dalam bahasa inggris berarti in (salah satunya mengandung pengertian tidak)
dan divide (terbagi).Manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa
unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Jadi individu hanya sebutan yang tepat bagi manusia yang
memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan
raga dan jiwanya.
Sebagai mahluk individu manusia sangat unik dan berbeda satu dengan yang
lainnya. Setiap individu akan sangat ekspresif tentang dirinya. Hal ini yang
dikategorikan oleh para ahli dengan sifat, kepribadian, dan banyak istilah
lain. Ekspresi manusia dapat melalui penampilan fisik, tingkah laku,
nilai-nilai yang diyakini, dan setiap media dalam hidupnya adalah bentuk
ekspresi individu. Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang
memberikan kepadanya identitas khusus, disebut sebagai “kepribadian”.
Banyak pakar yang memberikan pengertian tentang kepribadian. Dari beberapa
konsep atau pengertian tentang kepribadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah ciri-ciri / karakteristik watak individu yang konsisten yang
berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah laku untuk berbuat,
berpikir, dan merasakan khususnya apabila individu itu berhubungan dengan orang
lain atau menanggapi suatu keadaan di lingkungannya. Kepribadian mempunyai
karakteristik yang konsisten dan mencirikan kepribadian secara normal.
Karakteristik kepribadian tersebut merupakan perpaduan antara bawaan atau
warisan yang dibawa sejak lahir dengan faktor lingkungan.
B) HAKIKAT MANUSIA SEBAGI MAKHLUK
SOSIAL
mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial
dan mahluk yang senang bergaul/berkawan (animal society = hewan
yang bernaluri untuk hidup bersama). Status mahluk sosial selalu melekat pada
diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hanya dengan
mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia
memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lainCiri utama mahluk sosial adalah hidup berbudaya. Dengan kata
lain hidup menggunakan akal budi dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam
kurun waktu tertentu. Hidup berbudaya tersebut meliputi filsafat yang terdiri
atas pandangan hidup, politik, teknologi, komunikasi, ekonomi, sosial, budaya
dan keamanan.
Manusia berperan sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya.
Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari
masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin
dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu harkat dan
martabat setiap individu diakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan
bersama.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi manusia hidup bermasyarakat, yaitu:
1.
Faktor alamiah atau kodrat Tuhan
2.
Faktor saling memenuhi kebutuhan
3.
Faktor saling ketergantungan
Keberadaan semua faktor tersebut
dapat diterima oleh akal sehat setiap manusia, sehingga manusia itu benar-benar
bermasyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Khaldun bahwa hidup
bermasyarakat itu bukan hanya sekadar kodrat Tuhan melainkan juga merupakan
suatu kebutuhan bagi jenis manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.2
Interaksi Sosial ,unsur-unsur social dan faktor-faktor manusia berinteraksi
A. INTERAKSI SOSIAL
merupakan faktor utama dalam
kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan timbal balik antarindividu, antarkelompok manusia, maupun
antara orang dengan kelompok manusia. Bentuk interaksi sosial adalah akomodasi,
kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi
sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari
kedua belah pihak.
Interaksi
sosial tidak mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung
dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem sarafnya
sebagai akibat hubungan yang di maksud.
B. UNSUR-UNSUR SOSIAL
Unsur social ada 4:
1. Raga, merupakan bentuk jasad
manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang
lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia
yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau
perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran,
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala
sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.
Rukun inilah yang dapat membantu
manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
B)FAKTOR-FAKTOR MANUSIA BERINTERAKSI
, diantaranya:
a. Faktor imitasi
Menurut Tarde faktor imitasi ini
merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau melandasi interaksi sosial.
Seperti yang dikemukakan oleh Gerungan (1966:36). Imitasi tidak berlangsung
secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi
terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor
psikologis lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara
otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang
mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalu orang yang
bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang diimitasi itu.
Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya sikap menerima, ada
sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi tidak
berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar
berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang
melanda masyarakat berkembang karena faktor imitasi.
b. Faktor sugesti
Yang dimaksud dengan sugesti ialah
pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari
orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang
bersangkutan.
c. Faktor identifikasi
Identifikasi adalah suatu istilah
yang dikemukakan oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam, khususnya
dalam psikoanalisis. Contoh anak-anak belajar norma-norma sosial dari hasil
identifikasinya terhadap orang tua mereka. Di dalam identifikasi anak akan
mengabil oper sikap-sikap ataupun norma-norma dari orang tuanya yang dijadikan
tempat identifikasi itu.
d. Faktor Simpati,
merupakan perasaan tertarik kepada
orang lain. Oleh karena merupakan perasaan maka timbulnya atas dasar emosi.
Dalam simpati orang merasa tertarik pada orang lain yang seakan-akan
berlangsung dengan sendirinya, apa sebabnya tertarik sering tidak dapat
memberikan penjelasan lebih lanjut. Lawan dari simpati adalah antipati yaitu
merupakan penolakan atau bersifat negatif.
2.3
DILEMA ANTARA KEPNTINGAN INIVIDU DAN MASYARAKAT
Individu
yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan
masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua
kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu
kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang
tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang
dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan
dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya: korupsi.
Inilah
yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Dilema anatara kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan mana yang harus
diutamakan, kepentingan manusia selaku individu atau kepentingan masyarakat
tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau
masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran
bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
CONTOH KASUS
1. Waspadai Copet di Pasar Raya
Pemuda itu
celingak-celinguk mencari mangsa. Mereka menjalankan tugas masing-masing. Salah
seorang petugas mengalihkan perhatian calon korban dengan berjalan pelan di
depan, sedangkan yang sebagai eksekutor. Seorang lagi bertugas menampung
barang2 hasil curian.
“kami sering
melihat pencopet beraksi di sepanjang jalan permindo hingga air mancur pasar
raya ini.” Tapi, warga di sini takut melaporkan karena akan membuat
masalah baru nantinya. Data kepolisian sejak januari 2013, sedikitnya 5
kasus dilaporkaan. Sayangnya, hingga sekarang belum ada satupun pelaku copet
tertangkap.
Penyelesaiannya
Bagi polisi, polisi
menghimbau warga proaktif melaporkan pelaku kejahatan ke pihak berwajib agar
cepat ditindak aparat kepolisian. Seharusnya pedagang setemppat berperan
menginformasikan ke pihak berwajib. Dan seharusnya polisi selalu hadir di
setiap tempat keramaian , polisi mestinya memantau. Penguasaan territorial
tindak kejahatan . jika polisi telah mengetahui tempat-tempat rawan dan
selalu bersiaga, tentunya tindak kejahaatan menjadi kurang. Bagi masyarakat
hendaklah lebih berhati-hati dalam menjaga barang berharga. Janganlah membawa
perhiasan mewah yang terlalu mencolok, untuk menghindari hal-hal yang tidak di
inginkan, dan janngan berjalan sendiri di tempat-tempat yang sepi.
2. Peredaran Petasan Tetap Marak
Masyarakat mengeluh
maraknya peredaran petasan di tengah-tengah masyarakat, terutama waktu ibadah
Shalat Taraweh karena suara petasan sangat menggangu.
Penyelesaiannya
pertama hendaklah
adanya perhatian dari pihek terkait dalam memberantas hal tersebut, kalau perlu
di tindak lanjuti agar jera bagi si pelaku. Dan Pol PP mengawasi secara ketat,
peredaran petasan yang dipasarkan, baik di pasar tradisionla maupun ditempat
keramaian. Dan di minta kepada masyarakat untuk tidak menjual serta menggunakan
petasan tersebut, demi menjaga kenyamanan umat muslim menunaikan ibadah sholat.
3.2
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Manusia sebagai makhluk individu
memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.
Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut
menyatu dalam dirinya.
2. Manusia pada dasarnya merupakan
makhluk sosial karena tidak bisa hidup dengan individu, namun ada kalanya
manusia bisa menjadi manusia yang hidup sendiri (individu), biasanya manusia
menjadi makhluk yang individu dikarenakan kepentingan pribadi yang orang lain
tidak boleh mengetahuinya.
3.3 SARAN
Selain
menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebagai generasi mudah agar lebih
meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
2. Sebaiknya generasi mudah sekarang
mengetahui peran ataupun fungsinya dari manusia sebagai makhluk individu maupun
sosial.
3. Diharapkan kepada pemerintah
memberikan perhatian dengan cara memperbanyak penerbitan tentang buku-buku
makhluk individu maupun sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
Ariska, I.
(2013). Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.
Effendi, R. dan Setiadi, E.M.
(2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: UPI
Press.
Kappara. (). Pengertian Sosial dan
Politik. [Online]. Tersedia:
(http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2234715-pengertian-sosial-dan-politik/#ixzz2KfDPhVhf).
[11 Februari 2013].
Sadulloh, U. (2003). Pengantar
Filsafal Pendidikan. Bandung: Alfabeta